Teknologi panel surya merupakan salah satu teknologi terbarukan yang kompatibel dengan negara yang berada dekat dengan garis khatulistiwa. Sebab negara yang berada pada garis khatulistiwa cenderung memiliki 2 musim dan memiliki potensi panas yang bagus sepanjang tahun. Spektrum panas yang tersedia di kawasan sekitar khatulistiwa memungkinkan untuk bisa dikonversi menjadi energi lain salah satunya energi listrik sama seperti situs slot anti rungkat 2023.
Jika menilik kondisi geografis Indonesia maka wilayahnya cocok untuk menggunakan energi panas matahari yang melimpah sumbernya. Anda yang menggunakan energi panas matahari akan merasakan berbagai keuntungan dari pemanfaatan energi tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Walaupun masih ada sisi lemah pada beberapa sisi namun opsi penggunaan energi panas matahari tetap bisa di jadikan harapan masa depan.
Keunggulan dan Kekurangan Pemanfaatan Panel Surya
Teknologi panel surya adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan cahaya atau panas matahari untuk dikonversi menjadi energi listrik. Teknologi fotovoltaik atau PV merupakan teknologi yang menjadi inti panel surya yang berfungsi untuk mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Produk panel surya kini mulai tumbuh seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan energi terbarukan dan ramah lingkungan.
Dalam perjalanannya sebetulnya penelitian terkait peluang pemanfaatam energi cahaya matahari sudah dilakukan sejak tahun 1839 oleh Alexandre Becquerel. Penelitian serupa juga sempat dilakukan oleh Einstein sampai pada akhirnya Russel Ohl menemukan sel surya pada 1941. Sel surya inilah yang menjadi inti dari panel surya yang mampu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Teknologi panel surya yang kini beredar di pasaran adalah pengembangan dari teknologi temuan Ohl dengan penyempurnaan pada berbagai sisi. Teknologi ini terbukti dapat menghemat pengeluaran penggunanya pada saat tarif dasar listrik terus merangkak naik tiap tahunnya. Keuntungan lainnya yakni kustomisasi kapasitas penyimpanan dayanya yang bisa di sesuaikan dengan kebutuhan dan dapat di prediksi durasi pakainya.
Selain itu pengurangan konsumsi listrik yang di hasilkan dari pembangkit yang menggunakan energi batubara juga wujud kepedulian lingkungan yang nyata. Dengan pemanfaatan panel surya yang tepat guna maka akan mengurangi produksi gas rumah kaca yang dapat menjadi katalis rusaknya lapisan ozon. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan agar sustain harusnya menjadi kesadaran kolektif yang lebih besar skalanya.
Namun faktaya ada dua kekurangan teknologi panel surya terutama di Indonesia yakni soal biaya instalasi dan soal pemanfaatannya. Di banyak negara lain jika Anda hendak memasang panel surya di rumah maka Anda akan mendapatkan subsidi pada tiap komponennya. Sedangkan di sini kondisinya berbeda, panel surya dan kelengkapannya tidak di subsidi sehingga harganya relatif tinggi.
Oleh sebab itu sulit untuk menjamah semua kalangan, belum lagi regulasi yang menghambat meningkatnya konsumsi penggunaan panel surya. Tidak di perbolehkannya penyaluran listrik hasil dari panel surya dari satu rumah ke rumah lainnya menjadi hambatan lain yang di hadapi pengguna. Sehingga sulit untuk Anda bersama-sama membangun panel surya untuk kebutuhan bersama misalnya untuk dua rumah atau lebih.
Mekanisme Kerja Instalasi Panel Surya
Mekanisme teknologi panel surya yakni bertugas mengkonversi cahaya atau panas matahari menjadi energi listrik melalui teknologi fotovoltaik. Kemudian inverter bertugas mengkonversi arus searah/DC menjadi arus bolak-balik/AC agar kompatibel sumber yang biasa Anda gunakan. Energi listrik yang di hasilkan oleh panel surya yang Anda pasang sudah bisa Anda nikmati untuk keperluan listrik di rumah.
Menarik bukan untuk turut memasang teknologi panel surya di rumah Anda agar semakin hemat dan ramah lingkungan?
